Semarang (Humas) – Gelaran Seminar Festival Seni Budaya Islam Tingkat Provinsi Jawa Tengah pada Senin, (30/6/2025) di Auditorium Majeng menjadi panggung pemikiran dan motivasi bagi pelaku seni qasidah di Jawa Tengah.
Seminar ini menghadirkan empat narasumber berpengaruh di bidang seni budaya Islam, yakni KH. Niam Syukri (Seniman dan Budayawan Jawa Tengah), Jalal Suyuti (Lembaga Pengembangan Seni Budaya Islam Pusat), Sukat Abdul Mu’iz (praktisi musik), serta Afuwah dari grup qasidah legendaris Nasida Ria Semarang.
Keempat tokoh ini tak hanya berbagi pandangan dalam seminar, namun juga berperan sebagai dewan juri Final Lomba Qasidah Kolaborasi yang menjadi puncak acara Festival Budaya Islam tingkat provinsi tersebut.
Dalam paparannya, Niam Syukri menekankan pentingnya menjaga keaslian budaya lokal sebagai identitas yang bisa diangkat ke level nasional.
“Jawa Tengah akan tampak di nasional bila kita bawa budaya kita sendiri, tidak perlu campur dengan budaya lain. Siapa pun yang nanti ditunjuk mewakili ke pusat, mari kita kuatkan dulu jati diri budaya kita,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar setiap grup qasidah yang tampil ke depan memperhatikan berbagai aspek penunjang, seperti visual panggung dan kualitas video klip.
“Jangan bosan berlatih, teruslah berkreativitas. Penampilan panggung juga harus menarik, termasuk dari sisi video,” tambahnya.
Sementara itu, Jalal Suyuti memberikan evaluasi terhadap penampilan tiga finalis Qasidah Kolaborasi—Sultan Music Mandama (Magelang), Sekar Harmoni Bumi Kartini (Jepara), dan El-Maghris MA Sholahuddin (Demak). Ia menyoroti pentingnya harmonisasi suara dalam sebuah kolaborasi vokal.
“Jika ada satu suara yang terlalu dominan saat menyanyi bersama, maka perlu dipelankan agar harmonisasi bisa tercapai dengan baik,” jelasnya.
Afuwah, yang dikenal luas lewat kiprahnya di Nasida Ria, memberikan dorongan semangat kepada para peserta untuk tidak berhenti belajar dan terus mengasah kreativitas, baik dalam vokal maupun penggunaan alat musik.
“Kunci dari kemajuan itu ya belajar, belajar, dan belajar. Jangan takut berkreasi, alat musik dan vokal itu bisa terus dikembangkan,” pesannya. (hlm)
No responses yet