Semarang (humas) – Dalam rangka menyukseskan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) Tingkat Provinsi Jawa Tengah XXXI Tahun 2025, digelar Technical Meeting dan Penetapan Peserta di Auditorium Majeng, pada Senin (6/10/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, perwakilan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah, serta Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Acara diawali dengan sambutan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab, dan secara resmi dibuka oleh Asisten I Sekda Provinsi Jawa Tengah, Iwanuddin Iskandar.

Usai pembukaan, sesi pembahasan teknis dipimpin oleh Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Jateng, Imam Buchori, bersama Plt. Kabiro Kesra Setda Provinsi Jateng, Gunawan Sudharsono, dan Sekda Kabupaten Tegal, Amir Mahmud.

Dalam kesempatan tersebut, Amir Mahmud memaparkan berbagai persiapan yang telah dilakukan oleh Kabupaten Tegal sebagai tuan rumah MTQH XXXI. Ia memperkenalkan logo resmi MTQH 2025 yang mengandung nilai religius, budaya, dan kearifan lokal Tegal.

“Filosofi logo kami ambil dari Masjid Agung dan kubahnya sebagai simbol spiritualitas masyarakat Tegal. Logo ini kami jadikan media komunikasi efektif untuk menggambarkan semangat kebersamaan dan religiusitas,” jelas Amir.

Selain itu, Amir turut mempromosikan potensi unggulan Kabupaten Tegal, seperti komoditas teh dan maskot tahu aci yang menjadi daya tarik khas daerah.

“Kami berharap melalui MTQH ini, Jawa Tengah bisa semakin guyub dan kompak. Al-Qur’an bisa menjadi sesuatu yang viral, membangun pandangan positif di masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Plt. Kabiro Kesra Pemprov Jateng, Gunawan Sudharsono, menegaskan Lpentingnya penyelenggaraan MTQH yang tidak hanya sukses secara seremonial, tetapi juga bermakna secara kualitas.

“Kita ingin MTQH 2025 ini menjadi pionir dan embrio untuk menghadapi MTQ Nasional 2026. Ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo yang menekankan penguatan sumber daya manusia. Pesan ini juga disampaikan langsung oleh Menteri PMK saat launching STQH di Kendari,” ujarnya.

Secara teknis, Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Jateng, Imam Buchori, menjelaskan beberapa poin penting terkait pelaksanaan MTQH. Ia mendorong setiap daerah untuk melakukan survey langsung ke Kabupaten Tegal agar dapat memetakan kebutuhan kafilah selama kegiatan berlangsung.

“Kami berharap pengambilan maqra’ tidak terlambat dan setiap kabupaten/kota menjunjung tinggi kejujuran. Peserta harus benar-benar berasal dari putra-putri daerah masing-masing,” tegas Imam.

Ia juga menambahkan bahwa masing-masing kabupaten/kota diminta untuk mendelegasikan 10 siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) untuk mengikuti defile pembukaan dengan mengenakan pakaian adat daerah masing-masing, sekaligus berpartisipasi dalam gladi bersih acara pembukaan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan bidang Penmad dan telah diizinkan. Ini menjadi bentuk partisipasi aktif madrasah dalam memeriahkan MTQH,” jelasnya.

Dengan terselenggaranya Technical Meeting ini, diharapkan seluruh pihak terkait dapat memperkuat koordinasi dan kesiapan, baik dari sisi teknis, promosi daerah, maupun penyiaran nilai-nilai Al-Qur’an. Kabupaten Tegal pun siap menyambut kafilah dari seluruh Jawa Tengah dengan semangat guyub, religius, dan berbudaya, menuju MTQH XXXI yang sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, dan sukses pemberdayaan masyarakat. (Tim Humas – Hilman Najib)

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *