Semarang (Humas) – Menjawab kebutuhan dakwah masyarakat utamanya generasi muda di era digital dan menghadapi tantangan sosial keagamaan, Ikatan Dai Daiyah Muda Nusantara hadir dalam audiensi dengan Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Penaiszawa) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Senin (8/9/2025).
Audiensi ini dihadiri 9 dari 20 orang pengurus Ikatan Dai Daiyah Muda Nusantara perwakilan Jawa Tengah. Diterima langsung oleh Kepala Bidang Penaiszawa, Imam Buchori, didampingi Ketua Tim Bidang Penais Zawa, Dyah Irmaningtyas.
Di awal audiensi, Ikatan Dai Daiyah Muda Nusantara menyampaikan upaya memperkuat peran dai muda menjadi pokok utama pembahasan. Sesuai amanat Menteri Agama saat penutupan Pembibitan Calon Dai Muda (PCDM) 2025, yaitu agar setelah kembali ke daerah, peserta dapat mengimplementasikan ilmu, keterampilan, dan rencana aksi dakwah yang telah disusun.
“Hal ini penting agar sinergi dengan penyuluh agama berjalan optimal tanpa menimbulkan kompetisi. Ke depan perlu dibuat peta dakwah sekaligus data potensi dakwah agar program bisa tepat sasaran,” ujar Muhammad Yazid Dzuniam, dai muda Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Yasid juga menyampaikan sejumlah harapan untuk dapat di diskusikan, diantaranya:
- Pemberdayaan Dai, termasuk termasuk program untuk daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) dan luar negeri;
- Membentuk Dai enterpreuner sebagai wadah ekonomi, kebersamaan, dan kemandirian organisasi alumni PCDM;
- Sekretariat/ Perkumpulan Dai Kemenag RI Jateng di Kantor Wilayah Kemenag Jateng;
- Fasilitas Media dan Dakwah;
- Pemberdayaan ekonomi umat dan pesantren;
- Gerakan sosial sebagai upaya membangun kolektifitas, solidaritas dan kepedulian antar sesama;
- Pembuatan stempel resmi sebagai bentuk kerja sama Dai Kemenag RI wilayah Jateng;
- Melibatkan Dai Kemenag RI wilayah Jateng dalam agenda-agenda Kanwil Jateng, terutama di bidang keagamaan. Misalnya Dakwah ke pelosok Jateng baik majelis/masjid masyarakat, kegiatan hari santri, Jateng bersholawat, lomba dai muda, pengkaderan dai dan kegiatan keagamaan lainnya; dan
- Berkomitmen mendukung dan membantu program Kanwil Kemenag Jateng baik ditingkat kab./kota, provinsi, nasional maupun internasional.
Muhammad Yazid Dzuniam menyampaikan jika usulan Ikatan Dai Daiyah Muda Nusantara bisa menjadi masukan dan pertimbangan dari tim Kanwil. Menurutnya banyak hal strategis yang bisa dikerjakan bersama Kanwil Kemenag Jateng, sehingga pentingnya memiliki rancangan program yang jelas dengan output terukur.
Imam Buchori mengapresiasi capaian para dai muda yang berhasil lolos seleksi PCDM 2025 dan memperoleh sertifikat dai untuk mendukung kegiatan dakwah mereka. “Selamat datang di Kanwil Kemenag Jateng, semoga pertemuan ini menghasilkan kolaborasi, membawa manfaat dan menjadi langkah awal sinergi kita ke depan,” ungkapnya.
Imam Buchori menambahkan jika hasil audiensi ini akan disampaikan kepada Kepala Kanwil Kemenag Jateng sebagai bahan pertimbangan kebijakan, dan untuk bisa segera ditindaklanjuti.
Sebagai informasi, dari 200 dai dan daiyah muda yang lolos seleksi administratif, verifikasi berkas, dan kurasi profil dakwah, sejumlah 20 peserta berasal dari Jawa Tengah. Mereka merupakan pemuda-pemudi berusia maksimal 25 tahun yang aktif berdakwah di masjid, pesantren, komunitas Islam, maupun organisasi kepemudaan keagamaan.(Sua)
No responses yet