Pati (Humas) – Menyampaikan pengarahan pada kegiatan Literasi Zakat bagi Dai/Mubaligh Se-Kab. Pati Tahun 2025, Kepala Bidang Penaiszawa, Imam Buchori menyampaikan jika dari 280 juta penduduk Indonesia, 60% nya berada di garis kemiskinan.
“Hampir sekitar 190-an juta orang di Indonesia itu miskin, dan yang paling menjadi konsentrasi kita adalah orang yang miskin ekstrem. Untuk mengatasi kemiskinan itu, salah satunya dilakukan oleh zakat melalui bagian inovasi,” ucapnya.
Digelar sehari penuh di Hotel Safin, Kab. Pati, kegiatan diikuti 80 orang Dai, Ustadz dan Penyuluh Agama Islam dengan mengangkat tema Sinergi Umat dalam Meningkatkan Kesadaran Zakat, Rabu (6/8/2025).
Dibuka oleh ketua Baznas Jateng KH. Ahmad Darodji, didampingi Kepala Bidang Penaiszawa, Imam Buchori, yang dihadiri pula Wakil Ketua II Baznas Jateng, KH. M. Zain Yusuf, Kakankemenag Kab Pati, Ahmad Syaiku dan Ketua Tim Zakat Kanwil Jateng Dasiri.
“Berzakat tujuannya untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Peran strategis dana zakat adalah model pembangunan untuk membangkitkan keadilan sosial karena fakir miskin mendapatkan sebagian harta dari orang kaya. Sebenarnya itu ayatnya sangat jelas,” tutur Imam Buchori.
Disampaikannya penanggulangan kemiskinan menggunakan basis data tunggal ini menjadi acuan bagi badan atau lembaga untuk menggunakan data yang sudah ada di Dinas Sosial, Bappeda atau di pemerintah daerah.
“Paling baik adalah bagaimana zakat itu menjadi produktif, jadi tidak hanya diberi umpan saja tetapi diberikan program-program yang dilahirkan oleh Kementerian Agama. Kita hanya bisa memberi stimulus karena sesungguhnya pemberdayaan ini adalah tugas para penyuluh untuk mendorong, menyuruh dan membimbing orang-orang itu membayar zakat dengan benar,” pesannya
Kabid Penaiszawa berharap para Dai Daiyah bisa menggambarkan kepada masyarakat apabila ingin berzakat maka pelaksanaannya di tempat yang tepat yaitu lembaga yang resmi seperti Baznas, sehingga dari pengelolaan itu nanti bisa berfungsi untuk memberdayakan masyarakat.(Sua)
No responses yet